Jumat, 21 Desember 2018

Teori Pengambilan Keputusan

TEORI PENGAMBILAN KEPUTUSAN

 

Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Perkantoran
Pada Jurusan Tarbiyah Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Semester 6 Kelompok 4
DISUSUN OLEH KELOMPOK  XI

Danial
NIM: 02133206
Herdik
NIM: 02133205
Asrultan
NIM: 02133231


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
WATAMPONE
2016
BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat penting bagi individu maupun organisasi. Pengambilan keputusan bisa menjadi hal yang sulit. Kemudahan atau kesulitan dalam mengambil keputusan tergantung pada banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia, kita akan semakin sulit dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil memiliki tingkat yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat menentukan kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan dengan hati-hati dan bijaksana.
     Pembuatan keputusan diperlukan pada semua tahap kegiatan organisasi dan manajemen. Keputusan-keputusan yang dibuat dalam proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan alternative program dan prioritasnya. Dalam pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi masalah, perumusan masalah, dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap implementasi atau operasional dalam suatu organisasi, para manajer harus membuat banyak keputusan rutin dalam rangka mengendalikan usaha sesuai dengan rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam tahap pengawasan yang mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang telah dilakukan.
Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan tepat merupakan bagian dari kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan yang akan menghambat roda organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif dalam rangka mencapai suatu tujuan organisasi. Sehingga, pengambilan keputusan membutuhkan tahapan atau proses yang cukup panjang. Karena keputusan ini nantinya akan berpengaruh terhadap kelangsungan sebuah organisasi atau perusahaan.
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini adalah:
1.      Apa yang dimaksud dengan pengambilan keputusan ?
2.      Apa tujuan pengambilan keputusan ?
3.      Apa komponen dalam pengambilan keputusan ?
4.      Apa saja yang menjadi dasar pengambilan keputusan ?
C.    Tujuan Masalah
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan masalah tersebut adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian pengambilan keputusan.
2.      Untuk mengetahui tujuan pengambilan keputusan.
3.      Untuk mengetahui komponen dalam pengambilan keputusan.
4.      Untuk mengetahui dasar-dasar pengambilan keputusan.



BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (decision making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama, menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan yang terbaik.
Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah proses pemecahan masalah yang menghalangi atau menghambat tercapainya tujuan. Agar masalah dapat dipecahkan, terlebih dahulu harus dikenali apa masalahnya. Banyak jenis keputusan yang berbeda harus dibuat dalam organisasi. Seperti bagaimana membuat suatu produk, bagaimana memelihara mesin, bagaimana menjamin kualitas produk dan bagaimana membentuk hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan.
Keputusan yang diambil mungkin hanya memiliki sedikit pengaruh terhadap organisasi secara umum, tetapi bisa saja sebaliknya. Semakin banyak pengaruh keputusan yang diambil terhadap organisasi tersebut, semakin vital keputusan tersebut. Tingkatan pada manajemen menuntut pada manajemen tingkat bawah, menengah, dan atas. Dasar pemikiran untuk menentukan siapa yang akan mengambil keputusan adalah semakin besar pengaruh keputusan yang diambil terhadap organisasi (yang artinya semakin vital keputusan tersebut) maka semakin tinggi tingkatan manajer yang bertanggung jawab atas pengambilan keputusan tersebut.
B.     Tujuan Pengambilan Keputusan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua kegiatan itu dapat berjalan lancer dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan efisien. Namun, kerap kali terjadi hambatan-hambatan dalam melaksanakan kegiatan. Ini merupakan masalah yang harus dipecahkan oleh pimpinan organisasi. Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan masalah tersebut.
Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan
atas dua, yaitu :
1.      Tujuan yang bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak akan ada kaitannya dengan masalah lain.
2.      Tujuan yang bersifat ganda
Tujuan pengambilan keputusan yang bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus memecahkan dua masalah atau lebih, yang bersifat tidak kontradiktif.
C.    Komponen dalam Pengambilan Keputusan
Agar pengambilan keputusan dapat lebih terarah, maka perlu diketahui unsur-unsur atau komponen-komponen dalam melakukan pengambilan keputusan, yaitu :
1.      Tujuan dari pengambilan keputusan
Mengetahui lebih dahulu apa tujuan dari pengambilan keputusan itu. Misalnya : jika anda akan membeli mobil baru, maka anda harus mengetahui lebih dahulu tujuannya.
2.      Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah. Mengadakan identifikasi alternatif yang akan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk itu perlu kiranya membuat daftar macam-macam tindakan yang memungkinkan untuk mengadakan pilihan.
3.      Perhitungan mengenai faktor-faktor yang dapat diketahui sebelumnya atau di luar jangkauan manusia.
Perhitungan mengenai faktor-faktor di luar jangkauan manusia. Keberhasilan setiap alternatif keputusan dikaitkan dengan tujuan yang dikehendaki, ini sangat dikehendaki, ini sangat tergantung pada keadaan yang mungkin berada di luar jangkauan manusia. Peristiwa di luar jangkauan manusia ada-lah peristiwa yang dapat dibayangkan sebelumnya, namun manusia tidak sanggup atau kurang berdaya untuk mengatasinya. Keputusan untuk membeli mobil baru itu perlu dikaitkan dengan biaya-biaya yang dikeluarkan, misalnya : biaya pembelian bensin karena hal ini akan berpengaruh terhadap penghematan bagi pemakaian kendaraan tersebut. Anda dapat memprediksi harga bensin nantinya sebagai peristiwa di luar jangkauan manusia.
4.      Sarana atau alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan  keputusan. Adanya sarana dan alat untuk mengevaluasi atau mengukur keberhasilan dari pengambil-an keputusan itu. Selanjutnya alternatif-alternatif keputusan dan peristiwa di luar jangkauan manusia itu perlu dirinci dengan menggunakan sarana/alat untuk mengukur pengeluaran yang perlu dilakukan dari setiap alternatif kombinasi keputusan di luar jangkauan manusia tersebut.
D.    Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah :
1.      Intuisi 
Suatu proses bawah sadar/tidak sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang terseleksi. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh. Segi positif dalam pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah :
a.       Waktu yang digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
b.      Untuk masalah yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada umumnya.
c.        Kemampuan mengambil keputusan dari pengambil keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
Segi negatif dalam pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah :
a.       Keputusan yang dihasilkan relatif kurang baik.
b.      Sulit mencari alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
c.       Dasar-dasar lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
d.       Pengalaman
2.      Pengalaman
Pengambilan keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan praktis.  Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang akan dihasilkan.  Karena pengalaman, seseorang yang menduga masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat menduga cara penyelesaiannya.
3.      Fakta
Pengambilan keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan baik.  Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.
4.      Wewenang
Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih rendah kedudukannya.  Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang juga memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Segi positif dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah :
a.       Kebanyakan penerimanya adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tersebut secara sukarela ataukah terpaksa.
b.      Keputusannya dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.
c.       Memiliki otentisitas (otentik).
Segi negatif dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah :
a.         Dapat menimbulkan sifat rutinitas.
b.         Mengasosiasikan dengan praktek dictatorial.
c.         Sering melewati permasalahan yg seharus-nya dipecahkan sehingga dapat menimbulkan kekaburan.
5.      Rasional
Pada pengambilan keputusan yang berdasar-kan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
Ada beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan secara rasional :
a.       Kejelasan masalah.
b.      Orientasi tujuan.
c.       Pengetahuan alternative.
d.      Preferensi yang jelas.
e.       Hasil maksimal



BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
1.      Pengambilan keputusan (decision making) adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif.
2.      Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua, yaitu : Tujuan yang bersifat tunggal (terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut satu masalah) dan Tujuan yang bersifat ganda (terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah).
3.      komponen-komponen dalam melakukan pengambilan keputusan, yaitu :
a.       Tujuan dari pengambilan keputusan
b.      Identifikasi alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah.
c.       Perhitungan mengenai faktor-faktor yang dapat diketahui sebelumnya atau di luar jangkauan manusia.
d.      Perhitungan mengenai faktor-faktor di luar jangkauan manusia.
4.      Menurut George R. Terry, dasar-dasar pengambilan keputusan adalah: Intuisi, Pengalaman, Fakta, Wewenang dan Rasional.
B.     Saran
Sebaiknya para pembaca lebih banyak membaca referensi-referensi lain, khususnya mengenai teori dalam pengambilan keputusan, dan jangan hanya berpacu pada makalah yang sederhana ini.
DAFTAR PUSTAKA
F., Lutfan. Perilaku Organisasi. Edisi X, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2006
Kasim, Azhar. Teori Pembuatan Keputusan. Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI, 1995



Tidak ada komentar:

Posting Komentar