TEORI
PENGAMBILAN KEPUTUSAN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Perkantoran
Pada Jurusan Tarbiyah Program Studi Manajemen
Pendidikan Islam
Semester 6 Kelompok 4
DISUSUN OLEH KELOMPOK XI
Danial
NIM: 02133206
Herdik
NIM: 02133205
Asrultan
NIM:
02133231
SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI
(STAIN)
WATAMPONE
2016
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar Belakang
Pengambilan keputusan merupakan suatu hal yang sangat
penting bagi individu maupun organisasi. Pengambilan keputusan bisa menjadi hal
yang sulit. Kemudahan atau kesulitan dalam mengambil keputusan tergantung pada
banyaknya alternatif yang tersedia. Semakin banyak alternatif yang tersedia,
kita akan semakin sulit dalam mengambil keputusan. Keputusan yang diambil
memiliki tingkat yang berbeda-beda. Ada keputusan yang tidak terlalu
berpengaruh terhadap organisasi, tetapi ada keputusan yang dapat menentukan
kelangsungan hidup organisasi. Oleh karena itu, hendaknya mengambil keputusan
dengan hati-hati dan bijaksana.
Pembuatan keputusan diperlukan
pada semua tahap kegiatan organisasi dan manajemen. Keputusan-keputusan yang dibuat
dalam proses perencanaan ditujukan kepada pemilihan alternative program dan
prioritasnya. Dalam pembuatan keputusan tersebut mencakup kegiatan identifikasi
masalah, perumusan masalah, dan pemilihan alternatif keputusan berdasarkan
perhitungan dan berbagai dampak yang mungkin timbul. Begitu juga dalam tahap
implementasi atau operasional dalam suatu organisasi, para manajer harus
membuat banyak keputusan rutin dalam rangka mengendalikan usaha sesuai dengan
rencana dan kondisi yang berlaku. Sedangkan dalam tahap pengawasan yang
mencakup pemantauan, pemeriksaan, dan penilaian terhadap hasil pelaksanaan
dilakukan untuk mengevaluasi pelaksanaan dari pembuatan keputusan yang telah
dilakukan.
Pada akhirnya, kegiatan pengambilan keputusan yang cepat dan
tepat merupakan bagian dari kegiatan administrasi dimaksudkan agar permasalahan
yang akan menghambat roda organisasi dapat segera terpecahkan dan terselesaikan
sehingga suatu organisasi dapat berjalan secara efisien dan efektif dalam
rangka mencapai suatu tujuan organisasi. Sehingga, pengambilan keputusan
membutuhkan tahapan atau proses yang cukup panjang. Karena keputusan ini
nantinya akan berpengaruh terhadap kelangsungan sebuah organisasi atau
perusahaan.
B.
Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah dalam makalah ini
adalah:
1.
Apa
yang dimaksud dengan pengambilan keputusan ?
2.
Apa
tujuan pengambilan keputusan ?
3.
Apa
komponen dalam pengambilan keputusan ?
4.
Apa
saja yang menjadi dasar pengambilan keputusan ?
C.
Tujuan Masalah
Berdasarkan
rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan masalah tersebut adalah:
1.
Untuk
mengetahui pengertian pengambilan keputusan.
2.
Untuk
mengetahui tujuan pengambilan keputusan.
3.
Untuk
mengetahui komponen dalam pengambilan keputusan.
4.
Untuk
mengetahui dasar-dasar pengambilan keputusan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Pengambilan Keputusan
Pengambilan keputusan (decision making)
adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil
setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif. Sebelum
pilihan dijatuhkan, ada beberapa tahap yang mungkin akan dilalui oleh pembuat
keputusan. Tahapan tersebut bisa saja meliputi identifikasi masalah utama,
menyusun alternatif yang akan dipilih dan sampai pada pengambilan keputusan
yang terbaik.
Pengambilan keputusan pada dasarnya adalah
proses pemecahan masalah yang menghalangi atau menghambat tercapainya tujuan.
Agar masalah dapat dipecahkan, terlebih dahulu harus dikenali apa masalahnya. Banyak jenis keputusan yang berbeda
harus dibuat dalam organisasi. Seperti bagaimana membuat suatu produk,
bagaimana memelihara mesin, bagaimana menjamin kualitas produk dan bagaimana
membentuk hubungan yang saling menguntungkan dengan pelanggan.
Keputusan yang diambil mungkin hanya memiliki
sedikit pengaruh terhadap organisasi secara umum, tetapi bisa saja sebaliknya.
Semakin banyak pengaruh keputusan yang diambil terhadap organisasi
tersebut, semakin vital keputusan tersebut. Tingkatan pada manajemen menuntut
pada manajemen tingkat bawah, menengah, dan atas. Dasar pemikiran untuk
menentukan siapa yang akan mengambil keputusan adalah semakin besar pengaruh
keputusan yang diambil terhadap organisasi (yang artinya semakin vital
keputusan tersebut) maka semakin tinggi tingkatan manajer yang bertanggung jawab
atas pengambilan keputusan tersebut.
B.
Tujuan Pengambilan Keputusan
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan dalam organisasi itu
dimaksudkan untuk mencapai tujuan organisasinya yang dimana diinginkan semua
kegiatan itu dapat berjalan lancer dan tujuan dapat dicapai dengan mudah dan
efisien. Namun, kerap kali terjadi hambatan-hambatan dalam melaksanakan
kegiatan. Ini merupakan masalah yang harus dipecahkan oleh pimpinan organisasi.
Pengambilan keputusan dimaksudkan untuk memecahkan masalah tersebut.
Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan
atas dua, yaitu :
atas dua, yaitu :
1.
Tujuan yang bersifat tunggal
Tujuan pengambilan keputusan yang
bersifat tunggal terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya menyangkut
satu masalah, artinya bahwa sekali diputuskan, tidak akan ada kaitannya dengan
masalah lain.
2.
Tujuan yang bersifat ganda
Tujuan pengambilan keputusan yang
bersifat ganda terjadi apabila keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih
dari satu masalah, artinya bahwa satu keputusan yang diambil itu sekaligus
memecahkan dua masalah atau lebih, yang bersifat tidak kontradiktif.
C.
Komponen dalam Pengambilan Keputusan
Agar pengambilan keputusan dapat lebih terarah,
maka perlu diketahui unsur-unsur atau komponen-komponen dalam melakukan
pengambilan keputusan, yaitu :
1. Tujuan dari
pengambilan keputusan
Mengetahui
lebih dahulu apa tujuan dari pengambilan keputusan itu. Misalnya : jika anda
akan membeli mobil baru, maka anda harus mengetahui lebih dahulu tujuannya.
2. Identifikasi
alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah. Mengadakan
identifikasi alternatif yang akan dipilih untuk mencapai tujuan tersebut. Untuk
itu perlu kiranya membuat daftar macam-macam tindakan yang memungkinkan untuk
mengadakan pilihan.
3. Perhitungan
mengenai faktor-faktor yang dapat diketahui sebelumnya atau di luar jangkauan
manusia.
Perhitungan
mengenai faktor-faktor di luar jangkauan manusia. Keberhasilan setiap
alternatif keputusan dikaitkan dengan tujuan yang dikehendaki, ini sangat dikehendaki,
ini sangat tergantung pada keadaan yang mungkin berada di luar jangkauan
manusia. Peristiwa di luar jangkauan manusia ada-lah peristiwa yang dapat
dibayangkan sebelumnya, namun manusia tidak sanggup atau kurang berdaya untuk
mengatasinya. Keputusan untuk membeli mobil baru itu perlu dikaitkan dengan
biaya-biaya yang dikeluarkan, misalnya : biaya pembelian bensin karena hal ini
akan berpengaruh terhadap penghematan bagi pemakaian kendaraan tersebut. Anda
dapat memprediksi harga bensin nantinya sebagai peristiwa di luar jangkauan
manusia.
4. Sarana atau
alat untuk mengevaluasi atau mengukur hasil dari suatu pengambilan
keputusan. Adanya sarana dan alat untuk mengevaluasi atau mengukur keberhasilan
dari pengambil-an keputusan itu. Selanjutnya alternatif-alternatif keputusan
dan peristiwa di luar jangkauan manusia itu perlu dirinci dengan menggunakan sarana/alat
untuk mengukur pengeluaran yang perlu dilakukan dari setiap alternatif
kombinasi keputusan di luar jangkauan manusia tersebut.
D.
Dasar-Dasar Pengambilan Keputusan
Menurut George R. Terry, dasar-dasar
pengambilan keputusan adalah :
1.
Intuisi
Suatu
proses bawah sadar/tidak sadar yang timbul atau tercipta akibat pengalaman yang
terseleksi. Pengambilan keputusan yang berdasarkan atas intuisi atau perasaan
memiliki sifat subjektif, sehingga mudah terkena pengaruh. Segi positif dalam
pengambilan keputusan berdasarkan intuisi adalah :
a. Waktu yang
digunakan untuk mengambil keputusan relatif lebih pendek.
b. Untuk masalah
yang pengaruhnya terbatas, pengambilan keputusan akan memberikan kepuasan pada
umumnya.
c. Kemampuan mengambil keputusan dari pengambil
keputusan itu sangat berperan, dan itu perlu dimanfaatkan dengan baik.
Segi negatif dalam pengambilan keputusan
berdasarkan intuisi adalah :
a. Keputusan yang
dihasilkan relatif kurang baik.
b. Sulit mencari
alat pembandingnya, sehingga sulit diukur kebenaran dan keabsahannya.
c. Dasar-dasar
lain dalam pengambilan keputusan seringkali diabaikan.
d. Pengalaman
2.
Pengalaman
Pengambilan
keputusan berdasarkan pengalaman memiliki manfaat bagi pengetahuan
praktis. Karena pengalaman seseorang dapat memperkirakan keadaan
sesuatu, dapat memperhitungkan untung ruginya, baik-buruknya keputusan yang
akan dihasilkan. Karena pengalaman, seseorang yang menduga
masalahnya walaupun hanya dengan melihat sepintas saja mungkin sudah dapat
menduga cara penyelesaiannya.
3.
Fakta
Pengambilan
keputusan berdasarkan fakta dapat memberikan keputusan yang sehat, solid, dan
baik. Dengan fakta, maka tingkat kepercayaan terhadap pengambilan
keputusan dapat lebih tinggi, sehingga orang dapat menerima keputusan-keputusan
yang dapat dibuat dengan rela dan lapang dada.
4.
Wewenang
Pengambilan
keputusan berdasarkan wewenang biasanya dilakukan oleh pimpinan terhadap
bawahannya atau orang yang lebih tinggi kedudukannya kepada orang lebih rendah
kedudukannya. Pengambilan keputusan berdasarkan wewenang juga
memiliki beberapa kelebihan dan kelemahan.
Segi positif
dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah :
a. Kebanyakan penerimanya
adalah bawahan, terlepas apakah penerimaan tersebut secara sukarela ataukah
terpaksa.
b. Keputusannya
dapat bertahan dalam jangka waktu yang cukup lama.
c. Memiliki
otentisitas (otentik).
Segi negatif
dalam pengambilan keputusan berdasarkan wewenang adalah :
a.
Dapat menimbulkan sifat rutinitas.
b.
Mengasosiasikan dengan praktek dictatorial.
c.
Sering melewati permasalahan yg seharus-nya dipecahkan
sehingga dapat menimbulkan kekaburan.
5.
Rasional
Pada
pengambilan keputusan yang berdasar-kan rasional, keputusan yang dihasilkan bersifat
objektif, logis, lebih transparan, konsisten untuk memaksimumkan hasil atau
nilai dalam batas kendala tertentu, sehingga dapat dikatakan mendekati
kebenaran atau sesuai dengan apa yang diinginkan.
Ada
beberapa hal yang harus diperhatikan dalam pengambilan keputusan secara
rasional :
a. Kejelasan
masalah.
b.
Orientasi tujuan.
c.
Pengetahuan alternative.
d.
Preferensi yang jelas.
e.
Hasil maksimal
BAB
III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
1.
Pengambilan keputusan (decision making)
adalah melakukan penilaian dan menjatuhkan pilihan. Keputusan ini diambil
setelah melalui beberapa perhitungan dan pertimbangan alternatif.
2.
Tujuan pengambilan keputusan dapat dibedakan atas dua, yaitu
: Tujuan yang bersifat tunggal (terjadi apabila keputusan yang dihasilkan hanya
menyangkut satu masalah) dan Tujuan yang bersifat ganda (terjadi apabila
keputusan yang dihasilkan itu menyangkut lebih dari satu masalah).
3.
komponen-komponen dalam melakukan pengambilan
keputusan, yaitu :
a. Tujuan dari
pengambilan keputusan
b. Identifikasi
alternatif-alternatif keputusan untuk memecahkan masalah.
c. Perhitungan
mengenai faktor-faktor yang dapat diketahui sebelumnya atau di luar jangkauan
manusia.
d. Perhitungan
mengenai faktor-faktor di luar jangkauan manusia.
4.
Menurut George R. Terry, dasar-dasar
pengambilan keputusan adalah: Intuisi, Pengalaman, Fakta, Wewenang dan Rasional.
B.
Saran
Sebaiknya para
pembaca lebih banyak membaca referensi-referensi lain, khususnya mengenai teori
dalam pengambilan keputusan, dan jangan hanya berpacu pada makalah yang
sederhana ini.
DAFTAR
PUSTAKA
F., Lutfan. Perilaku Organisasi. Edisi
X, Yogyakarta: Penerbit Andi, 2006
Kasim, Azhar. Teori Pembuatan Keputusan.
Jakarta : Lembaga Penerbit FE UI, 1995