Selasa, 15 November 2016

PENGERTIAN DAN TUJUAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)

PENGERTIAN DAN TUJUAN MANAJEMEN BERBASIS SEKOLAH (MBS)
 


Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas Mata Kuliah Manajemen Berbasis Sekolah
Pada Jurusan Tarbiyah Program Studi Manajemen Pendidikan Islam
Semester 6 Kelompok 4
DISUSUN OLEH KELOMPOK  I

Danial
NIM: 02133206
Yusnali Yusuf
NIM: 02133083
Muh. Saifuddin Sarjun
NIM: 02133043


SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)
WATAMPONE

2016


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Sistem manajemen pendidikan yang sentralistis tidak membawa kemajuan yang berarti bagi peningkatan kualitas pendidikan pada umumnya. Dalam kasus-kasus tertentu, manajemen sentralistis telah menyebabkan terjadinya kemandulan kreativitas pada satuan pendidikan dan berbagai jenis dan jenjang pendidikan. Untuk mengatasi terjadinya stagnasi dibidang pendidikan ini diperlukan adanya paradigma baru di bidang pendidikan.
Seiring bergulirnya era otonomi daerah, terbukalah peluang untuk melakukan reorientasi paradigma pendidikan menuju kearah desentralisasi pengelolaan pendidikan. Peluang tersebut semakin tampak nyata setelah dikeluarkannya kebijakan mengenai otonomi pendidikan melalui strategi pemberlakuan manajemen berbasis sekolah (MBS). MBS bukan sekedar mengubah pendekatan pengelolaan sekolah dari yang sentralistis ke desentralistis, tetapi lebih dari itu melalui MBS maka akan muncul kemandirian sekolah.
Dalam makalah yang sederhana ini, penulis mencoba menjelaskan tentang pengertian dari Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) itu sendiri, serta apa tujuan dari pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) tersebut. Jadi, makalah ini khusus hanya membahas tentang pengertian dan tujuan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
B.     Rumusan Masalah
Berdasarkan dari latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan masalah, yaitu sebagai berikut:
1.      Apa pengertian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) ?
2.      Apa saja tujuan dari pelaksanaan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) ?
C.    Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah di atas, maka yang menjadi tujuan dari permasalahan tersebut adalah:
1.      Untuk mengetahui pengertian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).
2.      Untuk mengetahui tujuan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS).


BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah (MBS)
Manajemen Berbasis Sekolah terdiri dari tiga kata, yaitu manajemen, berbasis dan sekolah. Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris “Management” yang berarti ketatalaksanaan, tata pimpinan, pengelolaan,  dalam Ensiklopedi Nasional Indonesia, kata ini diartikan sebagai proses merencanakan dan mengambil keputusan, mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikan sumber daya manusia, keuangan, fisik dan informasi guna mencapai sasaran organisasi dengan cara yang efisien dan efektif atau proses dengan mana pelaksanaan dari pada suatu tujuan tertentu diselenggarakan dan diawasi. Manajemen juga berarti keterampilan dan kemampuan untuk memperoleh hasil melalui kegiatan bersama orang lain dalam rangka pencapaian tujuan yang telah ditetapkan.
Kata berbasis adalah akar kata dari kata basis yang berarti dasar, pokok dasar atau pangkalan. Sedang sekolah adalah salah satu institusi manusia terpenting tempat proses belajar mengajar berlangsung. Lembaga ini mengajar anak didik membaca, menulis, dan keterampilan dasar lainnya yang diperlukan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, penulis dapat menarik konklusi bahwa Manajemen Berbasis Sekolah adalah pemberian wewenang kepada sekolah untuk dapat mengelola sumber daya yang terdapat didalamnya secara mandiri dengan melibatkan semua person untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Pengertian Manajemen Berbasis Sekolah menurut para ahli, antara lain :
1.      Eman Suparman mengatakan bahwa Manajemen Berbasis Sekolah dapat didefinisikan sebagai penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan mutu sekolah atau untuk mencapai tujuan mutu sekolah dalam pendidikan nasional.
2.      Djam’an satori mengatakan bahwa Manajemen Berbasis Sekolah merupakan gagasan yang menempatkan kewenangan pengelolaan sekolah dalam satu kebutuhan entitas sistem. Didalamnya terkandung adanya desentralisasi kewenangan yang diberikan kepada sekolah untuk membuat keputusan.
3.      Lunenberg dan Ornstein mengemukakan bahwa MBS merupakan suatu perubahan bagaimana sekolah mengatur kewenangan dan tanggung jaab antara daerah dengan sekolah-sekolah.
4.      Peterson mengartikan MBS sebagai strategi untuk meningkatkan pendidikan melalui pelimpahan wewenang dari pusat dan daerah kepada sekolah secara individual.
5.      Kranz memandang MBS sebagai suatu bentuk desentralisasi yang memposisikan sekolah sebagai unit dasar pengembangan yang bergantung pada redistribusi otoritas pengambilan keputusan.
6.      Puslitbang Pendidikan Agama RI, mengatakan Manajemen Berbasis Sekolah atau dikenal dengan istilah “school based manajemen” adalah model pengelolaan yang memberikan otonomi atau kemandirian kepada sekolah dan mendorong pengambilan keputusan partisipatif yang melibatkan secara langsung semua warga sekolah sesuai dengan standar pelayanan yang ditetapkan pemerintah pusat, provinsi dan pemerintah kabupaten / kota .
7.      Paul Suparno dkk mengartikan MBS sebagai pengkoordinasian dan penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua unsur kepentingan yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan untuk memenuhi kebutuhan mutu sekolah.
B.     Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah
Menurut E. Mulyasa mengatakan MBS yang ditandai dengan otonomi sekolah dan pelibatan masyarakat merupakan respon pemerintah terhadap gejala-gejala yang muncul di masyarakat, bertujuan untuk meningkatkan efisiensi, mutu, dan pemerataan pendidikan peningkatan efisiensi diperoleh antara lain melalui keleluasaan pengelolaan sumber daya partisipasi masyarakat dan penyederhanaan birokrasi sementara peningkatan mutu dapat diperoleh antar lain melalui partisipasi orang tua terhadap sekolah, fleksibilitas pengelolaan sekolah di kelas, berlakunya sistem insentif dan disinsentif. Peningkatan pemerataan antara lain diperoleh melalui peningkatan partisipasi masyarakat yang memungkinkan pemerintah lebih berkonsentrasi pada kelompok tertentu.  Hal ini dimungkinkan karena pada sebagian masyarakat tumbuh rasa kepemilikan yang tinggi terhadap sekolah.
Nurkholis menyebutkan tujuan utama MBS adalah meningkatkan kinerja sekolah dan terutama meningkatkan kinerja belajar siswa menjadi lebih baik . Menurut Tim Pokja MBS Jawa Barat, implementasi MBS memiliki tujuan sebagai berikut:
1.      Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia
2.      Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
3.      Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, sekolah dan pemerintah tentang mutu sekolah.
4.      Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah untuk pencapaian mutu pendidikan yang diharapkan.
Adapun menurut E. Mulyasa, implementasi Manajemen Berbasis sekolah (MBS) bertujuan sebagai peningkatan efisiensi antara lain diperoleh melalui keleluasaan pengelola sumber daya partisipasi masyarakat dan penyederhanaan birokrasi, peningkatan mutu dapat diperoleh melalui partisipasi orang tua terhadap sekolah, fleksibilitas pengelolaan sekolah dan kelas, berlakunya sistem intensif dan disensitif, peningkatan pemerataan pendidikan antara lain diperoleh melalui partisipasi masyarakat memungkinkan pemerintah lebih berkonsentrasi pada kelompok tertentu. Hal ini dimungkinkan pada sebagian masyarakat tumbuh rasa kepemilikan yang tinggi terhadap sekolah.

Menurut Kustini Hardi, ada tiga tujuan diterapkannya Manajemen Berbasis Sekolah (MBS), yaitu sebagai berikut:
1.      Mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite sekolah dalam aspek Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) untuk meningkatkan mutu sekolah.
2.      Mengembangkan kemampuan kepala sekolah bersama guru dan unsur komite sekolah dalam pelaksanaan pembelajaran aktif dan menyenangkan, baik di lingkungan sekolah maupun di masyarakat setempat.
3.      Mengembangkan peran serta masyarakat yang lebih aktif dalam masalah umum persekolahan dari unsur komite sekolah dalam membantu peningkatan mutu sekolah.
Dari uraian di atas, dapat dipahami bahwa tujuan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah peningkatan mutu pendidikan, yaitu dengan memandirikan sekolah untuk mengelola lembaga bersama pihak-pihak terkait (guru, peserta didik, masyarakat, wali murid, dan instansi lain) sehingga sekolah dan masyarakat tidak perlu lagi menunggu instruksi dari atas dalam mengambil langkah-langkah untuk memajukan pendidikan. 


BAB III
PENUTUP
A.    Kesimpulan
Manajemen Berbasis Sekolah adalah pemberian wewenang kepada sekolah untuk dapat mengelola sumber daya yang terdapat didalamnya secara mandiri dengan melibatkan semua person untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.
Tujuan Manajemen Berbasis Sekolah (MBS) adalah peningkatan mutu pendidikan, yaitu dengan memandirikan sekolah untuk mengelola lembaga bersama pihak-pihak terkait (guru, peserta didik, masyarakat, wali murid, dan instansi lain) sehingga sekolah dan masyarakat tidak perlu lagi menunggu instruksi dari atas dalam mengambil langkah-langkah untuk memajukan pendidikan. 

B.     Saran
Penulis menyarankan agar tidak hanya berfokus pada makalah ini saja yang akan dijadikan acuan atau patokan. Tetapi, carilah referensi yang lain kalau perlu sebanyak-banyaknya agar mendapatkan informasi yang banyak pula. Karena semakin banyak informasi yang kita dapat maka semakin banyak pula ilmu yang kita dapat serta dapat membandingkan pendapat satu dengan pendapat lainnya.
DAFTAR PUSTAKA
Arsyad, Azhar. Pokok-pokok Manajemen: Pengetahuan Praktis bagi Pimpinan dan Eksekutif. Cet, II; Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003
Hardi, Kustini. Implementasi Konsep MBS di Sekolah, dalam http//:www.batampos.html
Miniarti, Sri. Manajemen Sekolah: Mengelola Lembaga Pendidikan Secara Mandiri. Cet. II; Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2012
Mulyasa, E.. Manajemen Berbasis Sekolah: Konsep, Strategi, dan Implementasi. Bandung: Rosdakarya, 2004
Mulyono. Manajemen Administrasi dan Organisasi Pendidikan. Cet. I; Jogjakarta: Ar-Ruz Media, 2008

1 komentar: